11/08/2011

Komposisi Kimia pada Kayu

Ok friend ni aq share tentang komposisi kimia pada kayu atau alo bahasa kerennya "Chemical Composition of Wood".

Secara umum, rata-rata kandungan kimia pada kayu adalah sebagai berikut :

Element
Share, % of dry matter weight
Carbon
45 – 50 %
Hydrogen
6.0 – 6.5 %
Oxygen
38 – 42 %
Nitrogen
0.1 – 0.5 %
Sulphur
Max 0.05 %
           Sumber : http://www.paperonweb.com/wood.htm

Komposisi kimia yang terdapat pada kayu adalah sebagai berikut :

  • Selulosa
       Selulosa merupakan polisakarida berantai panjang dan lurus yang tersusun dari unit glukosa dalam bentuk miranosa yang berhubungan satu dengan lainnya melalui ikatan beta glukosidik 1,4 serta tidak dapat larut dalam air, alkali encer, dan asam encer pada suhu kamar. Tetapi selulosa larut dalam pelarut koprammonium, asam sulfat pekat, kuprietilea diamin dan HCl pekat.
       Rumus molekulnya adalah (C6H10O5)n. Berat molekul selulosa antara 250.000 - 1.000.000 atau lebih. Rantai selulosa mengandung gugus OH disepnjang rantainya yang menyebabkan secara keseluruhan selulosa bermuatan negatif. Selain itu gugus OH - dapat mengikat air atau gugus O lain pada rantai selulosa. kemampuan membentuk ikatan ini disebut ikatan hidrogen yang banyak memegang peranan penting dalam bidang pembuatan pulp dan kertas.

  • Hemiselulosa
Hemiselulosa merupakan polisakarida yang bukan selulosa dan berantai pendek, tersusun dari senyawa karbon yang terdiri dari 5 -6 atom. Jika dihidrolisa, hemiselulosa akan menghasilkan D-glukosa, D-manosa, D-galaktosa, D-xylosa, L-arabinosa dan asam uronat. Derajat polimerisasi hemiselulosa adalah 50 – 300.

  • Lignin
       Lignin adalah suatu polimer kompleks dengan berat molekul tinggi dan terdiri dari satuan fenil propan. Lignin terdapat di lamela tengah dan dinding sel yang berfungsi sebagai perekat antar serat. Lignin mempunyai gaya kimia dan absorpsi kimia dan gas yang kuat dan mempunyai luas permukaan ± 180 m2/gram serta tidak memiliki titik lebur, tetapi mudah dilunakkan pada temperatur 70 – 1000C.
     Menurut casey (1980), pulp akan mempunyai sifat fisik yang baik apabila mengandung sedikit lignin. Lignin yang tersisa pada pulp dapat menyebabkan kekuatan pulp menjadi rendah karena lignin bersifat hidrofobik dalam penggilingan pulp. 

  • Ekstraktif
Ekstraktif adalah bahan – bahan organik non polimer yang dapat dipisahkan oleh pelarut – pelarut nertal seperti eter, benzen, alkohol, aseton, air ataupun uap air. Komponen utama ekstraktif adalah resin, fatty acids, asam asam organik, tepenes, tanin, sugar, garam dan polisakarida dengan BM rendah.
  • Mineral
Mineral merupakan senyawa anorganik, pada kayu mempunyai kadar < 1 %. Akan tetapi pada pulp terkadang masih terkandung. Untuk mengetahui mineral dalam kayu maupun pulp dilakukan pengabuan. Sebagian besar abu terdiri dari garam garam silikat, karbonat, fosfat, oksalat, sisanya merupakan senyawa logam.








No comments:

Post a Comment